Iklan Ramadhan Djarum 2004

Kami sudah jarang menonton tv, jadi kami tidak yakin apakah masih ada iklan Ramadhan di televisi. Mengingat setiap sendi kehidupan semakin sekuler dan para petinggi tanpa segan menunjukkan jarak dengan Islam, membuat kami sangsi. Kalaupun ada, apakah seindah dan sedalam dahulu?

Salah satu iklan puasa yang membuat kami terkenang dan rindu dengan bulan puasa serta membangkitkan kembali kenangan masa lalu ialah iklan puasa dan hari raya dari Djarum. Iklan yang selalu muncul disaat hendak berbuka dan kami tonton bersama kawan-kawan di kos. Karena iklan inilah lagu Ebit G Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan kembali populer dan banyak dicari oleh kawan-kawan. Kami tergelak pada masa itu karena kami dan kawan-kawan mengira lagu ini berjudul “Perjalanan Ini” merujuk kepada lirik pertama dari lagu, rupanya tidak.

Pada masa iklan ini dikeluarkan, kami masih mahasiswa tingkat 2 di kampus. Masa dimana sebagian besar puasa dihabiskan jauh dari rumah, jauh dari orang tua dan keluarga. Suasana puasa dan berbuka yang berbeda terekam bersama iklan ini. Apabila kembali kami tonton, rasa-rasa sekejap sahaja rasanya masa itu kami lalui. Rindu hendak kembali ke masa lalu, rindu dengan segala tingkah pola kami dan kawan-kawan. Masih terbayang di pelupuk mata suasana di kos masa itu.

Ketika itu ada kawan yang mengkritisi “Aneh iklan ini, kenapa yang diambil sebagai model ialah laki-laki berjanggut. Seolah-olah si pembuat iklan hendak menyudutkan laki-laki berjanggut. Dan lagi pula, manalah akan mungkin ada orang sejahanam itu perangainya, mengambil menu berbuka orang lain yang tak dikenal lalu pergi begitu sahaja..”

Kamipun merasakan keanehan yang serupa, pada masa itu laki-laki berjanggut sangat disudutkan dengan isu terorisme. Suatu masa dimana sering terjadi peledakan dan penangkapan terhadap umat muslim yang dicitrakan berjenggot dan bergamis. Berlainan dengan masa sekarang, dimana laki-laki berjenggot dan bergamis sudah terlihat biasa dan jamak didapati.

Perangai orang yang memaling hidangan berbuka juga tidak masuk akal bagi kami dan kawan-kawan. Namun bisa sahaja karena perbedaan budaya dan tabiat masyarakat. Karena di masyarakat kami takkan dijumpai hal semacam itu. Atau bisa sahaja ini merupakan khayalan si pembuat iklan yang kemungkinan berhaluan sekuler liberal, apalagi yang menjadi latar bukan lagu Islami?

Iklan ini terdiri atas dua, bagian kedua menggambarkan suasana hari raya atau sebagai Ucapan Selamat Hari Raya. Pada bagian kedua, tokoh utama masih belum sampai di kampungnya dan agaknya yang membawa motor sudah sampai di kampung. Mereka berjumpa di masjid dan duduk bersebelahan. Disini sang tokoh utama menunjukkan kebesaran hatinya. Karena kebesaran hati tersebut, mereka akhirnya berkenalan.

Kami telah payah mencari iklan bagian kedua, namun tidak tersua. Yang ada ialah yang digabung dengan iklan pertama.

====

Baca Juga: Iklan Ramadhan [Axis Man] & Iklan Puasa Djarum 2004

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.