Bahasa Kini

Ilustrasi Gamar: shoope

Pada masa sekarang arus perubahan telah menyentuh seluruh sendi kehidupan anak negeri. Seperti adat berpakaian, akhlak dan tingkah laku, cara berfikir dan memaknai suatu persoalan, dan cara kita bercakap kepada orang lain dan bahasa yang digunakan. Pada beberapa masyarakat yang masih memelihara bahasa asli nenek moyangnya maka masih terasa keaslian dari Ranah Minang itu.

Adalah lazim pada masa sekarang kami jumpai, apabila bercakap maka akan terselip satu, dua, ataupun beberapa kata-kata asing pada ucapan Bahasa Minangnya. Tak perlu bercakap perihal orang lain, kami sendiri acap pula tersilap demikian. Mungkin karena pengaruh lawan bercakap yang menggunakan bahasa terkini atau bahasa yang mereka anggap gaul.

Beberapa kata dalam Bahasa Minangkabau sudah banyak yang hilang, kalau tersebut oleh orang tua-tua dalam percakapan mereka maka orang-orang zaman sekarang akan bertanya “Apa kata engku tadi?” Maka si engku akan menjelaskan arti (dalam Bahasa Indonesia) beserta maknanya.

Di negeri kami telah menjadi lazim agaknya, bahasa dicampur baurkan, “kekinian” kata mereka, maju atau moderen, atau gaul imbuh mereka lagi. Yang memakai tak hanya para muda-mudi melainkan juga para induak-induak sosialita serta beberapa orang lelaki kemayu alias bencong.

Agaknya jumlah pemakainya akan bertambah terus, karena bangsa kami sedang mengalami krisis jati diri.

5 Februari 2018

One thought on “Bahasa Kini

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.