Dingin, yang dirindukan

Agam Regency, West Sumatera (Pict: @nagari_shah14

Dingin terasa, lepas tengah hari usai shalat zuhur mendung menjambangi dan datanglah hujan. Dingin yang dahulu kerap kami rasakan dan terdapat rasa tersiksa karena kurang nyaman terasa, kini justeru kami nikmati. Mungkin itulah yang disebut dengan rindu. Setelah ke bandar lain, rasa rindu mendesak di dada, apalagi mencari waktu untuk pulang amatlah payahnya.

Dahulu, amatlah malas keluar rumah pabila hujan, dingin dan basa. Namun hari ini kami nikmati elusan angin dingin khas kampung di kulit kami. Nikmat terasa tiada tersiksa ianya. Sungguh aneh, padahal kami dari negeri yang bersuhu panas, mestinya menggigil kedinginan.

(more…)

In Ranah Minang

In Ranah Minang, there is no Nasi Padang
In the Ranah Minang, Bukit Tinggi not Padang[1]

If you’re tired in Padang, say Litak
If you’re hungry Bukit, call Litak [2]

If there is no light in Payakumbuh, say kolam (pond)
If in Bukit Tinggi it is tabek the same as a pond[3]

Payakumbuh city gets busier when it’s night
Bukit Tinggi is quieter when it’s dark[4]

(more…)

Di Ranah Minang

[Catatan Admin]: Video dari lagu ini diambil dari akun TikTok @fedbarber (silahkan klik DISINI), lirik kami salin dari video dan terjemahan serta catatan kaki kami usahakan sendiri. Mohon Maaf apabila ada kesilapan. [Terjemahan bebas dari tulisan ini dalam Bahasa Inggris, klik DISINI]

__________________

Di Ranah Minang indak ado Nasi Padang
Di Ranah Minang Bukit Tinggi bukan Padang

Kalau sadang latiah di Padang nyabuik Litak
Kalau sadang lapa di Bukik nyabuik Litak

Kalau ndak ado cahayo di Payakumbuah Kolam
Kalau di Bukik Tinggi tabek samo jo Kolam

Kalau Payakumbuah tambah rami kalau hari lah malam
Bukit Tinggi tambah langang kalau hari lah kalam

(more…)