Ular masuk rumah

Ilustration Picture: https://hdqwalls.com

“Ular, kami benar-benar benci dengan ular. Sepanjang hidup selalu bersua dengan binatang jahanam yang satu ini. Benci bercampur takut, mungkin demikianlah nan kami beserta bini rasakan..” kisah St. Rajo Basa pagi ini “Dan Sabtu kemarin ia memasuki rumah kami, tonggal pada salah satu bilik. Entah sejak bila mereka berada disana..”

“Lalu, bagaimana cara tuan mengusirnya?” tanya kami penasaran

Dengan wajah bersemu merah ia berujar “Bini kami meminta tolong kepada jiran kami yang meminta lakinya untuk menolong mengusir. Namun akhirnya dibunuh sahaja, kamipun tak keberatan..” kisahnya “Kami laki-bini sudah ketakutan, tak berani masuk bilik dan bini jiran kami itupun senyum mencemooh kami. Memanglah dalam bilik banyak barang yang dapat menjadi tempat bersembunyi ular-ular itu..”

“Akhirnya tuan laki-bini bisa tidur lelap..” ujar kami tersenyum

“Tak tuan, akhirnya kami mengungsi ke rumah mertua..” jawabnya gemas

Kami terkejut “Kenapa tuan? Bukankah ularnya telah dibunuh?” tanya kami

“Menjelang berbuka isteri dan anak kami menampak satu ekor lagi yang lebih besar, hendak keluar dari bilik agaknya. Isteri kami terkejut dan berteriak demikian pula anak bujang kami. Si ular kembali ke dalam bilik. Dan kami anak-beranakpun bersiap-siap untuk pergi..” kisahnya

“Besarkah ularnya tuan?” tanya kami

“Kata bini kami lebih besar dari yang pertama..” jawabnya singkat “Esoknya kami kembali, bersih-bersih..”

“Tak takutkah tuan? Siapa tahu tatkala bersih-bersih, ular itu langsung menyerang tuan laki-bini?” tanya kami

“Ya, tentu sahaja. Kami berdiri di atas bangku sembari mendorong-dorong barang menggunakan tongkat.” Kisahnya “Yang membuat kami putus asa, kata isteri kami ular itu bisa sahaja di atas. Bisa memanjat ia. Jahanam betul makhluk yang satu ini, tak bertangan dan kaki tapi pandai memanjat..”

Kami terdiam, pernah pula mendengar dan melihat ular itu memanjat. Bahkan di tempat kerja kami nan lama, kami pernah melihat kulit ular di dinding yang tingginya dua meter. Kata kawan kami, “Semalam ular berganti kulit disini kiranya..”

Ular memanglah makhluk yang berbahaya, mereka selalu ada dan tampaknya akan terus ada. Diam-diam, bersembunyi, dan kemudian menyerang dan membunuh. Walaupun jahanam, namun banyak jua yang suka kepada mereka. Kadang kami sendiri heran melihatnya,.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.