Selamat Jalan Ratu Elizabeth

Picture: boredpanda

Ratu Elizabeth II atau biasa dipanggil Ratu Elizabeth sahaja dari Negeri Inggris meninggal pada tanggal 08 September 2022. Kabar tentang wafatnya ratu dari salah satu negeri eropa yang paling terkenal itu kami dapatkan melalui media sosial pada malam hari. Semula kami abaikan karena pada masa sekarang banyak yang gemar menyebarkan kabar dusta. Takutnya begitu kami percayai, rupanya hanya dusta belaka. Sudah acap kami dapati kabar dusta semacam itu.

Namun agaknya kabar nan satu ini benar adanya. Karena esok harinya mulai ramai kabar tersebut di media sosial. Kamipun terkejut, walau dalam hati berujar hal tersebut sudah sepatutnya karena usia sang ratu memang sudah sangat tua yakni 96 tahun. Sebelumnya pada tanggal 9 April 2021 sang suami yang bergelar Pangeran Philip Adipati Ediburgh telah lebih dahulu meninggal dunia.

Semenjak mendengar kabar kematian sang pangeran, kami sering merasa iba melihat Ratu Elizabeth. Terkenang semasa dahulu inyiak (kakek) kami masih hidup, kami paling kesal apabila bunda memberi tahu pada inyiak apabila ada orang yang meninggal, terutama yang seumur dengan beliau. Tentulah kabar tersebut akan mempengaruhi fikiran beliau, kalau tak boleh kami kata mengoncangkan batin beliau.

Demikian juga dengan sang ratu yang akhirnya berpisah dengan suami tercinta setelah 75 tahun hidup bersama berdampingan. Tentulah hal tersebut sangat berat dan menyiksa. Kami pernah mendengar cerita bagaimana pada masa dahulu para perempuan berteriak-teriak hampir seperti orang gila di hadapan jenazah suami mereka. Walau telah dilarang dalam syari’at namun tetap ada jua yang melakukannya.

Ratu Elizabeth, entah kenapa kami sepertinya jatuh hati kepada ratu nan satu ini. Padahal kami bukan orang dari negeri Inggris atau persemakmurannya. Sejak dahulu bercita-cita hendak ke Inggris dan kalau dapat tinggal disana namun hanya sekadar angan-angan sahaja. Dan kini keinginan untuk menjadi rakyat dari Ratu Elizabeth telah berakhir.

Di ranah maya, banyak orang yang membagikan video dan foto kenangan sang ratu. Sungguh terpana kami karena rekaman (dokumentasi) hidup beliau dapat dikatakan lengkap semenjak dari dalam kandungan bundanya hingga tua dan meninggal. Tampak betapa besar kekuasaan Allah Ta’ala itu, telah sering kita dengar bahwa hidup dunia itu tak obahnya “sekejap mata” sahaja.

Kami mencoba mencari tahu pada hati ini, apa yang membuat kami selalu tertarik dan hati kami terasa ditarik tatkala mendengar dan melihat perihal Ratu Elizabeth dari Inggris ini. Kami pandangi air muka beliau yang selalu tenang, tak ada guratan kekasaran padanya, lembut, dan selalu mengulas senyum?

Kami yakin, sebagai pucuk di kerajaan yang dipimpinnya pastilah hidupnya penuh cobaan, dikelilingi oleh segala macam jenis binatang. Mulai dari ular, musang, serigala, dan berbagai makhluk rimba pastilah ada disekitarnya. Kami berkaca pada diri kami yang tak seberapa bertemu dengan makhluk-makhluk tersebut, telah meninggalkan bekas pada diri kami, pada hati dan fikiran kami. Namun agaknya perempuan luar biasa ini tidak, beliau tetap tabah, tetap tersenyum.

Demikianlah, kami pernah bersua dengan seorang luar biasa yang tetap tenang dan lembut air muka dan pembawaannya, padahal telah berusia cukup tua yang berarti telah banyak kekejaman hidup ini didapati, dihadapi, dan dijalani. Namun agaknya hal tersebut tidak mengubah dirinya, ia tetap berfikir positif, berprasangka baik pada setiap orang.

Ya, senyuman sang ratu itu sungguh sesuatu, sungguh memikat. Ulasan senyum yang ikhlas dan tak dibuat-buat. Dan kini tak lagi dapat kita lihat..

Saat mendengar kematian sang ratu kami terkenang roman Harry Potter ke-7. Di awal kisah pada roman ke-7 tersebut Harry kehilangan Hedwig, burung hantu yang teramat disayangnya. J.K Rowling menjelaskan bahwa Hedwiglah penghubung antara dunia manusia dan dunia penyihir dimana Harry hidup. Dan seolah-olah sang penulis hendak memberi tahu bahwa selepas kematian Hedwig, Harry hanya akan hidup di satu dunia sahaja dan memang demikian rupanya.

Sang ratu yang telah berumur 94 tahun dan telah melewati banyak masa; Perang Dunia ke-2, Perang Dingin, berbagai macam revolusi, telah berhadapan dengan banyak penguasa negara, dan telah melalui berbagai perkembangan dalam kehidupan. Dia telah menjadi mata rantai yang menghubungkan orang sekarang dengan masa lalu.

Selamat jalan sang ratu, kita mungkin tak saling kenal, belum pernah bertemu, berbeda bangsa dan agama. Tapi kehadiran engkau selalu menarik hati kami..

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.