Selamat Ulang Tahun?

“Ayah, tanggal tiga satu esok milad nanda ayah?” seru si buyung pada ayahnya.

Si ayah tersenyum datar “Ya, namun kita Orang Islam tak merayakan hari lahir buyung..” jawabnya

“Tapi Bang Fatir sebelah rumah itu hari ini mengundang kawan-kawan datang untuk merayakan hari lahirnya pada petang hari nanti, ayah..” protes si buyung

Si ayah menghela nafas “Mencontoh ke nan elok, bukan ke nan buruk duhai buyung..”

Si buyung belum puas dan tak faham kenapa suatu perkara yang juga dilakukan oleh orang Islam lainnya tapi dilarang oleh ayahnya untuk dilakukan dengan membawa-bawa Umat Islam pula? “Memangnya Bang Fatir itu bukan orang Islam?” tanya si buyung putus asa

“Banyak orang Islam sekarang meniru-niru kebiasaan, perangai, atau bahkan adat dari luar tanpa memeriksa, menimbang, dan menyaringnya. Menerima dan mengambil mana disuka lalu dipakai dengan anggapan mereka bahwa itulah kemajuan, moderen..” terang si ayah

“Mana meniru? bundakan dahulu pernah merayakan hari ulang tahun juga. Itu ada fotonya,.” sanggahan si buyung

“Ya memang, telah berlangsung sedari lama, bahkan sebelum ayah bunda lahirpun sudah ada orang Islam yang suka meniru-niru kebiasaan orang kafir itu. Tapi bukan berarti itu dibolehkan. Seperti yang yang ayah katakan tadi, mencontoh ke nan elok bukan ke nan buruk..” jawab si ayah

“Dan engkau mesti tahu dan ingat, umur engkau itu bukan bertambah tapi berkurang. Disetiap tarikan nafas itu semakin mendekati engkau ke dalam kubur..” tambah si ayah “Jadi sangatlah mengherankan bukan apabila kita diberi selamat mendekati kubur..

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.