Pursuit of Happiness: Perjuangan seorang Ayah

Picture: Here

Telah lama filem ini kami dapatkan namun baru sekarang kami tonton. Sebelumnya telah kami ketahui perihal filem ini, tak kuat menonton, itulah judulnya maka kami biarkan tersimpan dalam hardisk. Sekarang sebenarnya belumlah juga siap..

Mengisahkan seorang lelaki bernama Chris Gardner, seorang suami, serang ayah. Berjuang demi masa depan, demi keluarga, demi anak. Segala kepahitan ditelannya, senyum selalu mengambang apakah itu di hadapan isteri, anak, ataupun orang lain. Sesuatu nan sulit kami lakukan.

Ditinggal isteri karena sudah tak tahan dengan segala kepahitan hidup. Berjuang untuk mendapatkan anak, untung isterinya bersedia melepas karena sadar dia sendiri belum tentu dapat merawat anak mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Terusir dari rumah karena tak dapat melunasi uang sewa, ditahan dalam penjara karena tak melunasi tagihan surat tilang, terusir dari motel tempat menginap karena tak pula dapat melunasi uang sewa, bermalam di toilet umum karena tak mendapat tempat tinggal, antri berdesak-desakan selama beberapa hari demi mendapatkan tempat tidur barang semalam di tempat penampungan gereja, dan lain-lain penderitaan nan dialaminya. Semuanya dihadapinya dengan senyuman.

Bagi Chris, anak bujangnya nan seorang ialah segalanya, segalanya baginya. Tak hendak ia berpisah dari anak bujangnya itu barang sehari. Ditahannya air mata, diulasnya senyum, demi anaknya, agar anaknya tak merasa segala kepahitan hidup nan sedang bercumbu rayu dengan mereka.

Akhirnya, dibalik kesusahan ada kemudahan, dibalik kesengsaraan ada kebahagiaan. Setelah bertahan selama enam bulan magang tanpa gaji di kantor pialang saham, akhirnya ia diterima bekerja. Duhai, sabak matanya menahan tangis, segala kepayahan nan ditanggungnya akhirnya bermuara jua.

Segera ia berlari ke tempat penitipan anak, dipeluknya anaknya erat-erat “Sampai nak, sampai jua kita. Tak perlu tidur menumpang, tak perlu cemas dengan uang nan setiap hari semakin menipis. Berkat engkau ayah bertahan, berkat engkau ayah berhasil melalui ini semua. Duhai biji mata ku, sibiran tulang. Cukup engkau, engkau saja bagi ku. Akan kulalui ganasnya ombak samudera, kencangnya hempasan badai, curamnya jurang, dalamnya lautan. Asal ada engkau didekat ayah, akan ayah lalui semuanya..”

2 thoughts on “Pursuit of Happiness: Perjuangan seorang Ayah

Leave a reply to sutan nagari basa Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.